Normalnya, air ketuban berwarna bening atau sedikit kekuningan. Namun, air ketuban bisa menjadi keruh disebabkan oleh beberapa hal. Kondisi ini penting untuk diketahui karena bisa menandakan adanya masalah pada kehamilan. Simak informasi selengkapnya disini seputar penyebab air ketuban keruh.
Air ketuban adalah cairan yang berperan penting dalam keberlangsungan hidup janin. Cairan yang diproduksi oleh plasenta ini memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan janin. Berikut adalah sejumlah manfaat air ketuban:
A. Melindungi janin dari benturan, misalnya saat Bunda terjatuh atau perut terkena benturanB. Membantu proses perkembangan organ tubuh janin, seperti sistem pencernaan dan pernapasan
C. Memungkinkan janin untuk bergerak, sehingga tulang dan otot tubuhnya berkembang dengan baik
D. Melindungi janin dari infeksi berbahaya
E. Membantu menjaga suhu di dalam rahim agar tetap hangat
F. Mencegah tali pusat terjepit atau terlilit yang berisiko mengurangi pasokan oksigen dan nutrisi ke janin
Air ketuban terdiri dari air, elektrolit, antibodi, dan sel-sel janin. Seharusnya, air ketuban yang normal tidak berwarna atau jernih. Namun, dalam beberapa kasus, air ketuban bisa menjadi keruh atau berwarna.
Beberapa Penyebab Air Ketuban Keruh
Air ketuban keruh merupakan salah satu indikasi adanya masalah pada kehamilan. Air ketuban keruh bisa disebabkan oleh beberapa hal berikut ini:1. Mekonium
Mekonium merupakan feses pertama yang dikeluarkan janin setelah sistem pencernaannya berfungsi. Air ketuban yang tercampur dengan mekonium ini dapat berubah warna menjadi kehijauan, kemerahan, atau kecokelatan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa kondisi, misalnya usia kehamilan yang melebihi waktu atau bayi di dalam rahim mengalami stres.Air ketuban yang bercampur dengan mekonium berisiko terhirup oleh bayi. Jika hal ini terjadi, saluran pernapasan bayi akan terhambat dan mengurangi kadar oksigen dalam tubuhnya. Dalam kasus tertentu, kondisi ini bisa mengakibatkan bayi mengalami gangguan pernapasan sesaat setelah dilahirkan.
2. Chorioamnionitis
Chorioamnionitis adalah infeksi bakteri pada kantung dan air ketuban sebelum atau selama persalinan berlangsung. Biasanya, bakteri ini berasal dari vagina atau saluran kemih ibu hamil. Kondisi ini berisiko menyebabkan terjadi kelahiran prematur atau sepsis pada ibu hamil dan bayi.Tidak hanya menyebabkan air ketuban keruh dengan warna kekuningan atau kehijauan, infeksi ini bisa mengakibatkan air ketuban berbau busuk, demam pada ibu hamil, dan rahim menjadi lunak. Apabila chorioamnionitis menyebabkan gawat janin, maka persalinan mungkin perlu segera dilakukan.
3. Anemia Hemolitik pada Bayi
Air ketuban keruh dengan warna kekuningan menunjukkan adanya bilirubin pada cairan ketuban. Bilirubin yang berlebihan pada air ketuban ini kemungkinan terjadi akibat bayi mengalami anemia hemolitik.4. Kehamilan Kembar
Kehamilan kembar juga bisa menyebabkan air ketuban menjadi keruh. Pasalnya, kehamilan kembar membutuhkan jumlah air ketuban lebih banyak, sehingga produksi air ketuban bisa terlalu banyak dan mengurangi kualitasnya.5. Mengonsumsi Obat-Obatan
Beberapa jenis obat-obatan dapat menyebabkan air ketuban menjadi keruh, terutama jika dikonsumsi dalam dosis yang berlebihan. Obat-obatan yang dapat menyebabkan air ketuban keruh antara lain, obat penenang, obat darah tinggi, dan obat antiinflamasi.Selain beberapa kondisi tersebut, adanya darah ibu hamil atau janin di dalam air ketuban bisa menyebabkan air ketuban menjadi keruh dan berwarna kemerahan. Sementara air ketuban yang berwarna gelap bisa menandakan bayi meninggal dalam kandungan.
Untuk memastikan kondisi kesehatan Bunda dan janin terjaga, disarankan untuk berkonsultasi ke dokter kandungan secara rutin untuk menjalani pemeriksaan. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir dan mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, yang salah satunya ditandai dengan warna air ketuban menjadi keruh.
